Monday 20 January 2014

JAMBAR HATA DONGAN TU ULAON ADAT : III. Paratur Ni Parhundulan.

III. Paratur Ni Parhundulan.

Adong do dua mansam pangalaho ni ulaon adat, i ma :
         i.          1.   Ulaon adat sisada hasuhutan (rupani: mamestahon tambak ni ompu, tardidi dakdanak, mangompoi jabu, manjalo sipanganon sian ianakkon, paebathon dohot angka na suman tusi).
       ii.            2. Ulaon adat sidua hasuhuton (rupani: marhata sinamot, unjuk dohot na suman tusi. )
Di ulaon adat ia adong do dua mansam ni parhundulon. Molo adong do na ro manaruhon sipanganon ni natuatua) songon on ma paratur ni parhundulon
-        1.  Di adopan ni suhut ma na ro, na manaruhon sipanganon.
-       2.   Di siamun ni suhut: hahadoli dohot hulahula.
-        3.   Di sihambirang ni suhut: anggidoli dohot boru.
-       4.    Dongan sahuta dohot pariban masuk dongan sabutuha do i.
Molo so adong do na ro manaruhon sipanganon umpamana di tingki tardidi dakdanak, gabe songon on ma :
-          1. Hulahula ma di adopan ni hasuhuton.
-        2.   Di siamun hahadoli dohot dongan sahuta.
-         3.  Di hambirang ma anggdoli, boru dohot angka tutur na asing.
Ulaon adat sidua hasuhutan, songon on ma :
-         -  Masiadopan ma hasuhuton na dua i, jala ganup ma hasuhuton mangatur parhundulnasida be songon on :
1. Di siamun ni hasuhuton ma hahadoli dohot hulahula.
2. Di hambirang ma anggidoli dohot boru.
3. Dongan sahuta dohot pariban masuk dongan sabutuha do i.



Sunday 19 January 2014

KRISTUS TERANG BAGI BANGSA-BANGSA

Topik Minggu 19 Januari 2014



Jesaya 49:1-7
 1.Dengarkanlah   aku , hai pulau-pulau,   perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil  aku   sejak dari kandungan   telah menyebut namaku   sejak dari perut ibuku. 2. Ia telah membuat mulutku   sebagai pedang  yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya.   Ia telah membuat aku menjadi anak panah    yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. 3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku,  Israel  , dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.  " 4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma  , dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia   dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN   dan upahku   pada Allahku.  " 5. Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan   untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya  , dan supaya Israel  dikumpulkan kepada-Nya--maka aku dipermuliakan   di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku  --,firman-Nya: 6. "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku,   untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara.   Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang  bagi bangsa-bangsa   supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi .  " 7. Beginilah firman TUHAN, Penebus Israel,   Allahnya yang Mahakudus, kepada dia yang dihinakan   orang, kepada dia yang dijijikkan  bangsa-bangsa, kepada hamba penguasa-penguasa: "Raja-raja   akan melihat perbuatan-Ku, lalu bangkit memberi hormat, dan pembesar-pembesar akan sujud menyembah,   oleh karena TUHAN yang setia   oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang memilih   engkau."




KETERANGAN LOGO TAHUN REMAJA-PEMUDA HKBP 2014

Logo Tahun Remaja-Pemuda HKBP 2014 dan Keterangannya


Keterangan Logo Tahun Remaja-Pemuda HKBP 2014



a)    Salib
Salib berwarna biru, melambangkan damai dan kasih karunia Kristus yang menaungi seluruh dunia. Demikian juga kasih karunia Kristus menaungi Remaja-Pemuda HKBP di mana saja berada, di seluruh dunia. Remaja- Pemuda HKBP harus meneladani pelayanan Yesus Kristus.

b)    Bumi
Bumi digambarkan dalam corak vertikal dan horizontal berwarna biru, mengingatkan Remaja-Pemuda HKBP agar dalam kehidupan senantiasa mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia. Perpaduan corak vertikal dan horizontal juga membentuk gambar jejaring, yang menunjukkan jejaring pelayanan (network) generasi muda HKBP di seluruh dunia.
Dalam corak bumi terdapat warna putih, merah, hitam merupakan warna dasar dalam budaya Batak. Budaya Batak telah diterangi Injil Kristus dan telah disaksikan HKBP sepanjang sejarah pelayanannya di Tanah Batak. HKBP kini telah berkembang ke seluruh dunia.
Remaja-Pemuda HKBP tidak boleh melupakan budaya Batak meski berada pada zaman yang sangat maju serta pesatnya teknologi. Remaja-Pemuda HKBP harus bangga sebagai penerus generasi Batak yang berkarya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bagi seluruh dunia dalam terang Injil Kristus.
c)    Nas Kolose 4 : 2-6
Tema khotbah awal Tahun 2014, sebagai Tahun Remaja-Pemuda HKBP. “HKBP marsitutu parade sundut naumposo mangadopi parhusoran ni tingki.” “HKBP mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan zaman.” Tema ini akan mengiringi berjalannya Tahun Remaja-Pemuda HKBP 2014.
d)    Gambar Ikon Manusia
Gambar ikon manusia mengelilingi bumi, menunjukkan generasi muda HKBP yang terus bergerak berkesinambungan. Remaja-Pemuda HKBP menjadi generasi yang produktif, kreatif, mau bekerja keras, optimis, dinamis, dan visioner.
Ada tiga ikon, merangkum semboyan generasi muda HKBP yaitu: “Marsitangiangan-Marsiurupan-Marsihaposan” (3M). Ada tiga warna dalam ikon: hijau, biru, dan kuning emas. Hijau menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan Remaja-Pemuda HKBP. Biru menunjukkan hidup Remaja-Pemuda HKBP yang didasari pengajaran dan pembinaan di HKBP. Kuning emas menunjukkan Remaja-Pemuda HKBP menjadi generasi emas yang mencintai HKBP dan kelak menjadi penerus kepemimpinan HKBP.
e)    Pita dan Tulisan
Pita berwarna dasar biru bertuliskan TAHUN REMAJA-PEMUDA HKBP 2014 berwarna putih. Menunjukkan pelaksanaan Tahun Remaja-Pemuda HKBP 2014 didasari perhatian HKBP terhadap generasi muda, secara jelas tercakup dalam tema khotbah awal Tahun 2014 (Kolose 4 : 2-6). Perhatian terhadap generasi muda HKBP adalah bagian yang tak terpisahkan dalam Rencana Induk Pengembangan Pelayanan (RIPP) HKBP. Tulisan berwarna putih menunjukkan generasi muda HKBP yang bersih dan tulus dalam menjalani kehidupan dan pelayanannya sebagai masa depan dan penerus Gereja HKBP.

Saturday 18 January 2014

Sistem Imbalan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDRAGIRI RENGAT



 














TUGAS KELOMPOK
JUDUL :

SISTEM IMBALAN


MATA KULIAH :
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA I


DIBUAT OLEH, NAMA :
1.    SARDANI SITUMORANG
2.    NIKI ARINDA MENTARI











RENGAT, NOVEMBER 2012


KATA PENGANTAR



Puji Tuhan, Tugas kelompok ini dapat kami selesaikan, dan pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi kami dan Saudara-saudari, serta salam sejahtera bagi kita semuanya. Amin.

Penyusun
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa motivasi dasar bagi kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu organisasi tertentu adalah untuk mencari nafkah. Berarti apabila di satu pihak seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga dan sebahagian waktunya untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan rnenerima kompensasi tertentu.
Berangkat dan pandangan demikiann, dewasa ini masalah kompensasi dipandang sebagai salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh manajemen suatu organisasi. Dikatakan merupakan tantangan karena kompensasi oleh para pekerja tidak lagi dipandang sernata-mata sebagai alat pemuasan kebutuhan materielnya, akan tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia.
Sebaliknya organisasi cenderung melihatnya sebagai beban yang harus dipikul oleh organisasi tersebut dalam rangka upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya. Berarti bahwa dalam mengembangkan dan menerapkan suatu sistem kompensasi tertentu, kepentingan organisasi dan kepentingan para pekerja mutlak perlu diperhitungkan.
Kepentingan para pekerja harus mendapat perhatian dalam arti bahwa kompensasi yang diterimanya atas jasa yang diberikan kepada organisasi harus memungkinkannya mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai insan yang terhormat. Tegasnya kompensasi tersebut memungkinkannya mempertahankan taraf hidup yang wajar dan layak serta hidup mandiri tanpa menggantungkan pemenuhan berbagai jenis kebutuhannya pada orang lain.
Kepentingan organisasi harus terjamin dalam arti bahwa melalui pengerahan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, waktu dan tenaga para pekerjanya, organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya yang pada gilirannya memungkinkan organisasi tidak hanya sekedar mempertahankan eksistensinya, melainkan juga untuk bertumbuh dan berkembang, baik dalam arti kuantitatif maupun kualitatif.
Dengan perkataan lain suatu sistem kompensasi yang baik adalah sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya memungkinkan organisasi memperoleh, memelihara dan mempekerjakan sejumlah orang yang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi.
Jika para anggota organisasi diliputi oleh rasa tidak puas atas kompensasi yang diterimanya, dampaknya bagi organisasi akan sangat bersifat negatif. Artinya, jika ketidakpuasan tersebut tidak terselesaikan dengan baik, merupakan hal yang wajar apabila para anggota organisasi menyatakan keinginan untuk memperoleh kompensasi yang bukan saja jumlahnya lebih besar, akan tetapi juga lebih adil. Dikatakan wajar sebab ada kaitannya dengan berbagai segi kehidupan kekaryaan para anggota organisasi seperti prestasi kerja, keluhan, tingkat kemangkiran yang tinggi, seringnya terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan tugas dan bahkan pemogokan serta keinginan pindah bekerja ke organisasi yang lain. Kalaupun para pegawai tidak meninggalkan organisasi dan pindah ke organisasi lain, yang sangat mungkin terjadi ialah timbulnya berbagai masalah dalam kekaryaannya yang bersifat psikologis, teknis dan adininistratif.
Apabila suatu organisasi tidak mampu mengembangkan dan menerapkan suatu sistem kompensasi yang memuaskan, organisasi bukan hanya akan kehilangan tenaga-tenaga terampil dan berkemampuan tinggi, akan tetapi juga akan kalah bersaing di pasaran tenaga kerja. Jika situasi demikiann terus berlanjut, organisasi yang bersangkutan akan tidak mampu menghasilkan produk yang memungkinkannya mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Jelaslah bahwa pentingnya pengembangan dan penerapan suatu sistem kompensasi yang handal sangat penting bagi semua bentuk dan jenis organisasi, tidak hanya berlaku bagi organisasi niaga.
Memang benar bahwa dalam mengembangkan dan menerapkan suatu sistem kompensasi tertentu, suatu organisasi menghadapi berbagai kondisi dan tuntutan yang tidak hanya bersifat internal, seperti kemampuan organisasi membayar upah dan gaji yang wajar, akan tetapi sering pula bersifat eksternal seperti berbagai peraturan perundang-undangan, persaingan di pasaran kerja dan lain sebagainya.

B. Landasan Teori
Kompensasi, seperti yang didefinisikan oleh Dessler (1997), merupakan semua bentuk pembayaran atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari pekerjaan karyawan tersebut. Agar dapat memberikan keuntungan baik bagi individu maupun organisasi, maka sistem kompensasi harus dikelola dengan baik dan efektif.
Sistem kompensasi yang efektif harus dapat memenuhi tujuan sebagai berikut:
a. Penghargaan atas prestasi kerja.
Kompensasi, terutama dalam bentuk gaji masih merupakan salah satu bentuk yang efektif untuk menghargai hasil kerja atau prestasi kerja. OIeh karena itu, pemberian kompensasi dalam bentuk apapun harus betul-betul dapat memberikan kepuasan bagi karyawan sehingga mereka dapat lebih termotivasi dalam bekeija dan meningkatkan kineija.
b. Menjamin asas keadilan.
Sebuah penghargaan tidak akan memacu motivasi kerja jika dalam pemberian kompensasi tidak dilakukan secara adil. Asas keadilan mengandung arti bahwa karyawan akan menerima kompensasi sesuai dengan besarnya konstribusi yang mereka berikan terhadap organisasi.
c. Mempertahankan karyawan yang ada.
Ketidakpuasan karyawan yang disebabkan oleh ketidak-adilan dalam sistem kompensasi cenderung mengakibatkan rendahnya loyalitas karyawan yang pada akhirnya membuka kesempatan kepada karyawan untuk pindah keija ke tempat lain.
d. Memperoleh tenaga yang berkualitas.
Sistem kompensasi yang memuaskan dewasa ini telah menjadi tren bagi organisasi dalam rangka menghimpun tenaga-tenaga yang berkualitas.
e. Pengendalian biaya.
Komposisi pengeluaran organisasi dalam pemberian kompensasi cenderung lebih banyak dibanding pengeluaran-pengeluaran Iainnya. Tingginya pengeluaran kompensasi (gaji dan insentif) secara Iangsung akan meningkatkan kebutuhan terhadap modal kerja. Modal kerja yang besar pada akhirnya akan meningkatkan produk yang dihasilkan.
f. Memenuhi peraturan pemerintah.
Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, Pemerintah telah mengatur dan menetapkan besarnya kompensasi (gaji) yang harus diberikan organisasi kepada karyawannya.









KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN INDRAGIRI HULU DISAMPAIKAN PADA PEMBEKALAN BAGI MAHASISWA KKN-PPM STIE INDRAGIRI ANGKATAN VI TAHUN 2013 RENGAT, 12 PEBRUARI 2013


PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO


RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko


BEP


https://docs.google.com/spreadsheet/pub?key=0AgnDUQxlYSNCdHAwbklMM19fRWx0eWZWdlBNMmU0R1E&output=html

Tabel_4


https://docs.google.com/spreadsheet/pub?key=0AgnDUQxlYSNCdGx0V09wdjZTekZmalZQQmNtNjZWN0E&output=html

KULIAH KE XVi Manajemen KAS DAN SURAT BERHARGA (EXT.)


KULIAH KE XV Manajemen KAS DAN SURAT BERHARGA (EXT.)


KULIAH KE XiV Manajemen KAS DAN SURAT BERHARGA


KULIAH KE XiII Mgt modal kerja dan pendanaan jangka panjang (EXT.)


KULIAH KE XiI Mgt modal kerja dan pendanaan jangka panjang (EXT.)


KULIAH KE Xi Manajemen modal kerja dan pendanaan jangka panjang


KULIAH KE Xi Manajemen modal kerja dan pendanaan jangka panjang


KULIAH KE X MULTIPLE DISCRIMINANT ANALYSIS


KULIAH KE IX analisis PERENCANAAN LABA (lanjutan)


KULIAH KE VIII analisis laporan keuangan


KULIAH KE VII SOURCE AND USES FUNDS


KULIAH KE Vi CONTINUE FROM V


KULIAH KE V LAPKEU & PROYEKSI ALIRAN KAS


KULIAH KE IV INSTRUMENTS LOAN


KULIAH KE III MANFAAt Lembaga keuanagan Untuk Pendanaan korporasi


FINANCIAL MANAGEMENT Presented by KULIAH KE II


MANAJEMEN KEUANGAN I


JAMBAR HATA DONGAN TU ULAON ADAT 1. Taringot tu raja parhata

JAMBAR HATA
DONGAN TU ULAON ADAT
I. Siparrohahonon ni panjaha.
Angka na porlu siparrohahonon ni angka
Dongan na naeng mamangke buku on songon
Donganna laho tu ulaon adat.
1. Taringot tu raja parhata
                Di sude adat na balga (marhata sinamot, marunjuk, mangadathon/mangadati, mangompoi jabu, mamestahon tambak ni ompu dohot angka na asing dope), sai jolo dibahen protokol ni hasuhutan do rapot na jempek dohot dongan saluhutna laho manotophon ise sian nasida na gabe parhata, tarsongon on ma pangkataion disi:
                Protokol ni hasuhutan mamungka: Hamu angka hahadoli dohot anggidolinami, ia di hita pomparan ni ompu.....nungga tahasomalhon, molo masa dihami pomparan ni Ompunta ulaon songon na taadopi sadari on, ba hamu hahadoli manang anggi doli ma na gabe raja Parhata. Nuaeng pe, ba mardos ni tahi ma hamu hahadoli dohot anggidolinami manang na ise sian bahenonmuna na gabe raja parhata sian hamu. Botima.
                Alus sian hahadoli: I do tutu anggidoli, toho do na nidokmi. Jadi ala hami do na baru on gabe raja Parhata di ulaonmuna parpudi, ba ianggo sadari on sain anggidolinta ma na gabe raja Parhata. Botima.
                Hata sian anggi doli: Tutu do i, hahadoli na nidokmuna i, ba hami pe antong ndada manjua disi, rade do hami na gabe raja Parhata. (dung i didompakkon ma tu angka donganna saompu jala didok) Nungga sude hita mambege hata i. Jadi nuaeng, ba ise ma sian hita na gabe parhata?
                (Noot: Sai tar na ummalo marhata ma dipillit nasida gabe raja parhata)
                Molo sidua hasuhuton do ulaon i, songon di pesta unjuk rupami, baduansa ma hasuhuton i (parboru dohot paranak) masibahen rapot na be songon na di ginjang i, laho manotophon raja parhata be.
2. Taringot tu na mandok umpasa.
a.       Molo naeng mandok umpasa iba sai jumolo ma nidok: “ Sai dilehon Tuhanta Pardenggan basa i ma di hamu songon na nidok ni umpasa on”.
b.      Ise do na patut mandok umpasa pasupasu?
Somalna najolo holan hulahula do sidok angka umpasa pasu-pasu tu parboruonna, natoras tu ianakkonna, haha tu angka anggina, jadi ndang boi boru mandok umpasa pasupasu tu hulahulana. Alai molo porlu boi do, asal manjalo dilapik hata na jala didok: “ Santabi di hulahula nami, ndada na naeng ma masumasu hami rajanami ia hudok pe angka umpasa annon, songon tangiang pangidoan nami do i tu Amanta Debata”. Dung i boi ma dohononna angka umpasa i.
      Alai ndada pola lapihon hata ianggo di tingki na mandok angka umpasa na mardomu tu na mangampu do, rupani:
           Turtu ma ninna anduhur, tio ninna lote;
           Angka paspasumuna i sai unang muba unang mose.
c.  Ingkon maratur do dohonon angka umpasa i.
     Molo torop do angka umpasa nanaeng dohonon, ingkon jagaon do asa maratur parjojor ni angka umpasa i hinatahon.
                Andor hadumpang togutogu ni lomu;         
                Sai sarimatua ma hamu sahat tu na mangiringngiring pahompu.
Dung i niudut dohot umpasa:
                Giringgiring gostagosta;
                Sai tibu ma hamu mangiringngiring jala mangompaompa.
Ndang denggan be parjojorna molo songon i nidok.           
                Tar songon na di toru on ma binahen parjojor ni angka umpasa i tu na baru marbagas :
1.  Umpasa asa togu parsaripeon nasida :
                Bagot na mararirangdi toruna panggongonan,
                Badanmuna ma na so ra sirang, tondimuna masigomgoman.
2. Umpasa hagabeon :                                              
                Bintang ma na rumiris tu ombun na sumorop;
                Anak pe dihamu sai riris, boru pe antong torop.
3. Umpasa asa maradong :
                Urat ni nangka ma tu urat ni hotang;
                Ba tudia pe hamu mangalangka, ba sai disi ma hamu dapotan pansamotan.
4. Umpasa asa sai didongani Tuhanta nasida :
                Eme sitambatua parlinggoman ni siborok;
                Dilehon Tuhanta ma di hamu tua jala sai hot ma hamu diparorot.
5. Umpasa panutup :
                Sahatsahat ni solu sahat ma tu bontean;
                Sahat ma hamu leleng mangolu, sahat tu parhorasan dohot tu panggabean.
Jadi songon i ma nian bahenon, parjojor ni angka umpasa i.
d. Tarjotjot do ni dok tu hulahula hata pangidoan: “Sai manumpak ma tondimu manuai sahalamu di hami parboruonmuna”. Ianggo najolo tutu nungga sae i jala nungga uli dohonon, alai ianggo nuaeng nungga tatanda jala taboto Tuhanta sambing do silehon tua. Ala ni i naeng ma tambaanta i jala dohononta: “Sai manumpak ma tondimu manuai sahalamu marhite tangiangmuna mangido pasupasu sian Tuhanta di hami parboruon muna!”
                Angkup ni i somal do sai tadok di parhataan adat “Ompunta Debata”. Tapauba ma i jala tadok: Amanta Debata Jahowa”, asa sanggam ugamonta.
3. Unang sai partahanton na binotom.
                Di tingki na marhata sinamot, parjambaran dohot na suman tusi, jotjot do niida dongan sai marpartahanhon na binotona manang na masa di luatna.
Sala do i tu tingki saonari on. Angka on ma siingoton taringot tusi:
a. Holong do ondolan (dasar) ni adatta na uli i.
b. Ndang adong be hita na umboto tangkas dia do na asli 100% sian angka adatta i. Ala ni i sai masipaunean ma.
c. Solup na didapot do, parsuhathononhon. Lapatanna : Hasomalan na diinganan ni parpestaan i do sitiroun.
4. Sai ingot ma hita di poda Dalihon Na Tolu ni angka ompunta sijolojolo tubu i, i ma :
a. Manat mardongan tubu
b. Elek marboru, dohot
c. Somba mahulahula.
d.  Tong ma iba hormat (sopan) mangkatai, jala unang maormus/hisaphu di sipanganon. Taringot ma angka poda dohot tona ni angka ompunta najolo taringot tusi, i ma :
1)      Pangkuling hasesega, papangan hasisirang.
2)      Ndada ala ni godang na umbahen na didapothon, ndada ala ni otikna umbahen na tininggalhon
3)      Hata mamunjung hata lalaen, hata torop sabungan ni hata.
4)      Tuat Siputi, Nangkok Sideak;
Ia i na umuli, i ma tarpareak.
        5)   Niarit lili mambahen pambaba;
              Jolo nidilat bibir asa nidok hata.
5. Siingoton di tingki na pasahathon dohot mangkatahon tudutudu ni sipanganon, manang di tingki na pasahathon upaupa :
                Ingkon tiopon ni na pasahathon dohot na mangkatahon i do topi ni pinggan, sambong manang talam inganan ni tudutudu ni sipanganon i jala songon i do nang bahenon ni na manjalo i. Umbahen na binahen songon i asa tutu dilehon na mangalehon na nilehonna i jala dijalo na manjalo na nilehon tu ibana. Ai taingot ma : Tung sura barang i, tontu tatiop do barang i laho mangalehon jala tiopon ni na manjalo i barang i laho manjalo.
6. Marende dohot martangiang
                Molo hita di hasuhuton di sada ulaon sai unang lupa hita mamungka ulaon i marhitehite ende dohot tangiang, laos songon i mangunjungi ulaon i marhite-hite ende dohot tangiang (na niudutan dohot tangiang na pinodahon ni Tuhanta : (Ale Amanami d.u) jala tutup dohot hata pasu-pasu sian Tuhanta.
(Noot sian panurat : mangihuthon haporseaonku, nang so “parhalado ni huria”, boi do ganup natuatua mangunjungi tangiangna dohot hata pasupasu: “Sai didongani asi ni roha ni Tuhanta Jesus Kristus dohot holong ni roha ni Debata Amanta dohot parsaoran ni Tondi Parbadia mahita sudena”, molo toho so adong pangula ni huria disi).


Tuesday 14 January 2014

Akuntansi Dasar


Cara Memgirim File Lewat Email


Master Buku Pendidikan Anti Korupasi Untuk Perguruan Tinggi


Foto Kenangan KKN-PPM STIE-I RENGAT


Broadband Menginspiras-Telkomsel


Foto-foto Kegiatan dan Kenangan KKN-PPM STIE-I Rengat


Foto-foto Kegiatan dan Kenangan KKN-PPM STIE-I Rengat


Foto-foto Kegiatan dan Kenangan KKN-PPM STIE-I Rengat


BAGIAN II: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


BAB III PERANAN INFORMASI BAGI MANAJEMEN