Saturday 26 July 2014

TUHAN YESUS TOLONG AKU!!!!

Saat ini daya tangkapku menurun.
Saat ini daya ingatku menurun.
Saat ini hasil daripada pekerjaan jalan ditempat (stagnan).
Saat ini teman-teman aku di airmolek pada berkembang, ada yang buka cucian motor (terkadang mobil juga) usahanya begitu lancar, ada yang membeli lahan untuk ditanami sawit, ada yang membeli kaplingan untuk pekarangan rumah, ada dengan usaha yang denganku penghasilannya 5 kali lipat dari hasil pekerjaanku.
Saat ini terkadang masih teringat pada masa lalu yaitu seorang adik yang hampir membuat usaha yang kurintis dengan susah payah bangkrut. Sebenarnya hal itu bisa tidak terjadi kalau saja keluarga khususnya orangtuaku mendengarkan perkataanku, bahkan sampai 3 kali perkataanku diabaikan.
Saat ini juga aku terkadang masih terbayang kisah cinta pertamaku yang sangat memilukan, yang awalnya begitu indah dan hampir sempurna, berakhir sangat pahit. Ketika Dia memutuskan hubungan berakhir, ketika itu juga aku sudah ikhlas, apalagi setelah Dia menikah, Sedikitpun aku tidak berharap lagi, Karena Dia telah menikah. Namun, apa yang terjadi, aku tidak mengerti. Aku telah serius melupakannya dari ingatan, tapi belum berhasil. Yang membuat sakit adalah, KETIKA AKU BANGUN TIDUR DIPAGI HARI, PIKIRAN PERTAMAKU ADALAH DIA.
Saat ini juga aku sedang dalam penyusunan skripsi yang tentunya ada hambatan-hambatan yang harus dilalui, pada bulan november 2014 menghadapi ujian oral. Dan bulan 11 2014 Wisuda.
Bapa yg di Surga Bapa yang Baik, Saat ini Hati dan Pikiranku Sesak, Luputkan Aku, Selamatkan Aku, Angkat Aku Tuhan. Tuhan Yesus Aku membutuhkan-Mu Sekarang sekarang juga. Bantu Aku Yesus menyelesaikan Skripsi ini, Biar aku bisa memahami, menyelesaikan dengan baik.
Bantu aku!!! Ya Tuhan aku sangat ingin bisa membahagiakan keluargaku. Bapa yang Di Surga Bapa yang Baik Berikan Aku Petunjuk-Mu, Tunjukkanlah Rencana-Mu Itu, Tuntunlah Hati, Jiwa, Pikiran dan Hidupku Bapa! Tuhan Yesus Aku Membutuhkan Sekarang Saat ini juga dan Sampai Selama-lamanya, Selamatkan Hidupku. Amin!!!

Saturday 12 July 2014

"Contoh Perusahaan Yang Melakukan Strategi Integrasi, Intensif, Diversifikasi, dan Difensive".

STRATEGI PERTUMBUHAN/EKSPANSI Pada kategori strategi pertumbuhan/ekspansi (growth/expansion strategy) ini dijalankan perusahaan dalam rangka mengejar pertumbuhan korporat, yang dapat berupa kenaikan penjualan, profit, ekspansi usaha, dan lain-lain yang akan berdampak pada pengembangan/pertumbuhan perusahaan. Berikut beberapa strategi yang termasuk pada kategori strategi pertumbuhan.  

1. Strategi Intensif (Intensive Stategy) Disebut strategi intensif karena dilakukan dengan mengerahkan berbagai usaha yang intensif dengan syarat perusahaan dapat memperbaiki posisi kompetitif nya dengan produk yang ada saat ini. Strategi intensif dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy) Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi pasar paling sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan strategi penetrasi pasar dengan menggencarkan unsure bauran pemasaran promosi dan harga, yaitu melalui antara lain menaikkan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan, menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan, atau bahkan meningkatkan aktivitas publisitas. Efektifitas strategi penetrasi pasar tergantung pada beberapa factor, antara lain:
- Pasar belum jenuh
- Tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan
- Market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik - Kenaikan skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif
- Ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya pemasaran

Contoh :
1.HM sampoerna melakukan aktivitas pemasarran dan promosi yg intensif dan besar-besaran untuk produk rokok merk A-Mild,
2. Coca Cola menerapkan strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan pangsa pasar dengan melakukan upaya pemasaran yg lbh besar. Untuk mendukung strategi tersebut cocacola berusaha menciptakan suatu trend an membuat iklan yg unik dan kreatif. Sebagai contoh nyatany, coca cola meluncurkan iklan “ Coca-Cola brrrrrrr…” dilihat dri iklan ini, coca cola ingin menciptakan suatu image bahwa dgn minum coca cola bisa membuat konsumen menjadi lebih bersemangat. 

b. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market). Strategi Pengembangan pasar ke New market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru, menambah segmen baru, mengubah dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing. Beberapa pedoman yang akan membuat strategi pengembangan pasar efektif:
- Saluran distribusi baru lebih andal, murah, berkualitas bagus
- Perusahaan sukses, apapun yang dilakukan - Pasar belum jenuh
- Ada kelebihan kapasitas produksi - Industri dasar menjadi global secara cepat

Contoh:
1. PT.Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia. ,
2. PT . Garuda Indonesia membuka berbagai rute penerbangan baru baik domestic maupun mancanegara, antara lain rute Jakarta-tanjung karang, Jakarta –malang , dll 

c. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy) Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar. Pedoman yang harus dijalankan agar strategi pengembangan produk efektif adalah:
- Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk
- Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat
- Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing
- Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat
- Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan

Contoh:
1. PT unilever Indonesia mengembangkan produk pepsodent dengan beberapa varian,
2. PT .TELKOM telah melakukan pengembangan pelayanan, dari jasa PSTN menuju hingga jasa narrowband ISDN dan Intelligent Networks.

2. Strategi Integrasi (Integration Strategy) Strategi integrasi berarti menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari hulu, jaringan pemasok hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal kearah pesaing. Strategi integrasi ada 3 bentuk yaitu: strategi integrasi ke depan ; strategi integrasi ke belakang; strategi integrasi horizontal. Seringkali secara keseluruhan strategi ini disebut sebagai strategi integrasi vertical yang dijalankan untuk memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.

a. Strategi Integrasi Ke Depan (Forward Integration Strategy) Strategi integrasi ke depan adalah strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas jalur distribusi, mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur distribusi adalah mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan atas jalur distribusi, atau memperoleh kendali. Semakin meningkatnya jumlah manufaktur, atau dalam hal ini pemasok menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan strategi integrasi ke depan oleh manufaktur. E-commerce, franchise, factory outlet adalah bentuk pengembangan strategi integrasi ke depan yang sedang tren saat ini. Beberapa pedoman yang mempengaruhi efektifitas strategi integrasi ke depan antara lain:
- Distributor saat ini berbiaya mahal atau tidak andal
- Ketersediaan distributor yang berkualitas terbatas
- Perusahaan berada dalam industri yang tumbuh pesat
- Perusahaan memiliki modal dan sumber daya manusia yang mampu mengelola usaha baru dibidang distribusi - Distributor saat ini menikmati profit margin yang terlampau tinggi

Contoh :
1. Perusahaan PT.Kimia farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik Kimia farma,
2. PT .Astra internasional menguasau saluran distribusi sampai hilirnya dengan mempunyai outlet shop and drive yg memberikan pelayanan service dan menjual suku cadang.

b. Strategi Integrasi Ke Belakang (Backward Integration Strategy) Strategi integrasi ke belakang digunakan dengan memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Baik manufaktur maupun retailer membutuhkan bahan baku dari pemasok. Berkut pedoman yang diikuti agar strategi integrasi ke belakang efektif:
- Jika perusahaan perlu memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat
- Pemasok saat ini mahal dan tidak andal
- Jumlah pemasok terbatas, tetapi jumlah pesaing banyak
- Pertumbuhan tinggi di sector industri
- Perusahaan memiliki modal dan SDM untuk mengelola bisnis baru
- Pentingnya stabilitas harga pasokan
- Pemasok yang ada menikmati profit margin yang tinggi

Contoh :
1. kelompok Kompas Gramedia memiliki bnyk anak perusahaan media termasuk penerbitan,
2. Pt . Gudang Garam Internasional memiliki pabrik kertas rokok di afrika selain juga memiliki pabrik kertas rokok di Kediri dgn nama PT Surya Zig Zag.

c. Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy) Strategi integrasi horisontah mengarah pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren digunakan secara signifikan dalam strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, pengambilalihan diantara para pesaing memungkinkan semakin meningkatnya skala ekonomis dan transfer sumber daya dan kompetensi. Pedoman yang harus diikuti agar strategi integrasi horizontal efektif:
- Perusahaan punya posisi monopolistic tanpa ada tentangan dari pemerintah
- Berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh
- Menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif
- Kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial atau kebutuhan sumber daya tertentu
- Memiliki modal dan SDM yang berbakat yang dibutuhkan untuk mengelola ekspansi bisnis

Contoh: 1. PT.indofood Sukses Makmur yg pertama kali popular dgn merek dagang indomie membeli merk supermi, 2. PT Coca Cola Bottling Indonesia mengakusisi airminung merk lokak Ades.

3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy) Sebenarnya ini adalah tipe strategi yang kurang begitu popular karena sulitnya memanage aktivitas bisnis yang berbeda. Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni: strategi diversifikasi konsentris; horizontal, dan konglomerasi.  

a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini. Keterkaitan dalam hal: kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah:
- Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya
- Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan produk yang ada
- Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif
- Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
- Memiliki tim manajemen yang kuat

Contoh:
1. Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor,
2. Kelompok usaha kompas gramedia masuk ke bisnis penerbitan (elexmedia komputindo), took buku (gramedia) dan pentiaran ( radio Sonora dan TV7)

b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy) Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah, bahwa perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat ini sangat loyal dengan merk/brand perusahaan. Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah:
- tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan
- tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return rendah
- Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan
- Produk baru dapat mengkompensir pola penjualan yang siklikal

Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan Maspion money changer.

c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni:
- Terjadi penurunan penjualan dan profit
- Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru
- Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakuisisi
- Pasar bagi produk saat ini sudah jenuh
- Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang memiliki peluang investasi yang menarik
- Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal

Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan Maspion money changer.

3.STRATEGI DEFENSIF (DEFENSIVE STRATEGY) Dalam kondisi tertentu perusahaan akan lebih memilih strategi defensive yang akan mempertahankan posisi yang ada saat ini atau karena kondisi yang terbatas maka perusahaan paling tidak harus survive. Berikut beberapa strategi defensive yang dapat diterapkan sesuai dengan urutan skala prioritas mulai dari strategi yang paling awal yaitu strategi penghematan yang jika diterapkan tidak ada hasil maka strategi berikutnya adalah divestasi jika strategi inipun tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan maka jalan dan strategi terakhir adalah likuidasi.

a. Strategi Penghematan/Retrenchment Penghematan terjadi ketika perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan biaya dan asset untuk mengatasi penurunan penjualan dan profit. Strategi ini disebut juga strategi turnaround, atau reorganisasi. Retrenchment didesain untuk memperkuat basic kompetensi distingtif. Selama retrenchment, strategist bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari pemilik, karyawan, dan media. Langkah awal dalam pelaksanaan strategi penghematan ini adalah menonaktifkan beberapa asset yang tidak produktif, jika ini tidak berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif dengan syarat perusahaan mengalami penurunan penjualan. Wujud nyata dari strategi ini juga berupa, pemangkasan lini produk, penutupan unit bisnis, penutupan pabrik, otomatisasi proses, pengurangan karyawan, system pengendalian biaya yang ketat. Pedoman yang harus dijalankan agar strategi retrenchment efektif:
- Gagal mencapai tujuan dan sasaran secara konsisten, tetapi perusahaan memiliki kompetensi distingtif
- Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah
- Inefisiensi, profitabilitas rendah, moral karyawan buruk, serta tekanan dari pemilik untuk melakukan reorganisasi
- Manajemen stratejik gagal dilaksanakan
- Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal

Contoh:
1. PT.Dirgantara Indonesia telah mem-PHK-kan sekitar 9.643 karyawannya  

b. Strategi Divestasi/Divesture Jika langkah penghematan tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan maka penjualan asset nonproduktif ataupun selanjutnya asset produktif seperti tanah, bangunan, dan aktiva tetap lainnya perlu dilakukan untuk memperoleh dana segar. Strategi divestasi juga sering dilakukan untuk menggali modal untuk selanjutnya digunakan mendanai akuisisi atau investasi. Strategi divestasi dapat juga menjadi bagian dari keseluruhan strategi penghematan untuk memangkas bisnis yang tidak profitable, yang membebani dan memerlukan modal cukup banyak, dan yang tidak sejalan dengan misi dan aktivitas perusahaan. Pedoman yang harus diikuti agar strategi divestasi berjalan efektif adalah:
- Penghematan gagal dilakukan untuk memperbaiki keadaan
- Divisi perlu sumber daya lebih dari yang ada
- Divisi bertanggungjawab atas keseluruhan performans perusahaan yang buruk
- Divisi tidak sejalan dengan organisasi
- Banyak dana kas yang dibutuhkan dan tidak dapat digali dari sumber lain

Contoh: PT Bank Niaga Tbk. Melepas seluruh kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia yg berkedudukan di Jakarta.  

c. Strategi Likuidasi Menjual seluruh asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan strategi likuidasi. Strategi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki konsekuensi secara emosional. Akan tetapi, lebih baik berhenti operasi daripada terus menerus kehilangan sejumlah uang. Sebelumnya perusahaan menyatakan diri bangkrut baru setelah itu, dijual asset-aset tangible yang masih bernilai untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor. Pedoman yang harus diikuti agar strategi likuidasi efektif adalah:
- Ketika strategi penghematan dan divestasi tidak berhasil
- Hanya alternative bangkrut, likuidasi adalah satu-satunya cara untuk memperoleh dana kas atas asset perusahaan. Perusahaan pertama harus menyatakan diri bangkrut dan kemudian melikuidasi divisi untuk memperoleh kas
- Pemilik perusahaan dapat meminimumkan kerugian dengan cara menjual asset perusahaan

Contoh:
1. Bank IFI dilikuidasi oleh Bank Indonesia,
2. PT Asahimas Flat Glass melakukan likuidasi terhadap anak perusahaanny, yakni Glavermas Mirror Pte Ltd.  

Keuntungan strategi integrative :
1. Dapat menciptakan penghematan biaya kalau volume kebutuhan bahan baku yang diperlukan cukup besar sehingga cukup ekonomis kalau di produksi sendiri.
2. Akan mampu memberikan konstribusi laba yang diharapkan karena memberikan keamanan supply bahan baku utama yang dibutuhkan perusahaan dan perusahaan tidak mengalami kesulitan menguasai teknologi yang diperlukan.
3. Integrasi ke belakang akan memberikan keunggulan bersaing atas dasar differensiasi jika integrasi tersebut mampu meningkatkan kualitas produk akhir dan pelayanan kepada konsumen.

. Kelemahannya :
1. Adanya beban kelebihan kapasitas akibat tidak meratanya skala pabrik.
2. Koordinasi yang tidak jalan akan manikkan biaya dan menghilangkan sinergi.
3. Proses kadaluarsa
4. Menghalangi keluar pasar yang sudah kurang menguntungkan.
5. Kehilangan akses informasi dari supplier maupun dari distributor.  

Keuntungan difersifikasi
1. Perush dpt mengejar pertumbuhan dlm waktu yg relatif singkat
2. Manfaat dr adanya management team hasil proses akuisisi
3. peningkatan kinerja, posisi perusahaan, memanfaatkan strategic fit, mengarahkan sumber daya korporasi pada unit bisnis yang paling menguntungkan dan perencanaan pajak.

Kelemahan diversifikasi
1. Biaya utk menguasai perush lain bisa melebihi manfaat yg diperoleh
2. Kemungkinan budaya kerja yg muncul dr 2 perush tdk saling mendukung
3. Memang diversifikasi dapat meletakkan anda pada jalan yang cepat untuk pertumbuhan, namun sebaliknya bila gagal
4. Dengan memperluas rentang produk anda dan bahkan perputaran produk anda meningkat, maka biaya-biayanya juga meningkat dan hal ini dapat pula berakibat menurunkan profit anda.
5. Dengan memperluas ke pasar yang baru, maka bahaya yang muncul pada target pelanggan yang baru belum tentu anda ketahui. Untuk itu diperlukan suatu riset sebelum melakukan diversifikasi.
6. Untuk melakukan diversifikasi diperlukan orang yang benar-benar menguasai karakteristik bisnis tiap-tiap produk anda.

Friday 11 July 2014

STRATEGI UTAMA MENURUT FRED R. DAVID.

STRATEGI UTAMA DARI FRED R. DAVID.
a.      Macam- macam strategi utama

1)      Kelompok Strategi Integrasi Vertikal
Yaitu, merupakan kelompok strategis yang termasuk dalam kelompok strategis integrasai. Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan para pesaing baik melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri.
Ø  Forward integration strategy. Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer mereka, bila perlu dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian barang / jasa mereka, sehingga mengganggu stabilitas produksi, padahal, perusahaaan mampu untuk mengelola pendistribusian dimaksud dengan sumber daya yang dimiliki. Alasan lain bisnis di sector distribusi yang dimaksud, misalnya memiliki prospek yang baik untuk dimasuki.
Ø  Backward integration strategy. Pengusaha di bidang manufaktur dan para pengecer membutuhkan barang – barang dari pemasok, misalnya berupa bahan baku. Backward integration merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan perusahaan, seperti keterlambatan dalam pengadaan bahan, kualitas bahan yang menurun, biaya yang meningkat sehingga tidak lagi dapat diandalakan. Konsumen kini lebih mulai menghargai produk-produk yang ramah lingkungan, sehingga mereka lebih menyukai produk yang dapat didaur ulang. Bebrapa perusahaan menggunakan backward integration untuk memperoleh pengawasan terhadap para pemasok barang agar produk-produk yang dapat didaur ulang itu bahan bakunya aman dipasok. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian bagi para pemasok. Hal ini lebih dilakukan jika jumlah pemasok sedikit padahal pesaing banyak, selama ini berjalan lancar, harga produk stabil, dan pemasok memiliki marjin keuntungan yang tinggi serta perusahaan mempunyai modal dan sumber daya yang berkualitas.
Ø  Horizontal integration strategy. Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap para peasaing perusahaan walau harus dengan memilikinya. Salah satu, kecenderungan yang paling signifikan dalam manajemen startegi dewasa ini adalah dengan menggunakan strategis horizontal integration sebagai suatu strategi pertumbuhan. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian para pesaing. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki posisi monopoli seizin pemerintah bersaing di industry yang berkembang, skala ekonomi meningkat, sserta modal dan sumber daya yng dimiliki perusahaan mampu melakukan ekspansi.

2)      Kelompok Strategi Intensif
Strategi-strategi penetrasi pasar , pengembangan pasar, dan pengembangan produk adalah 3 strategi yang dikelompokkan ke dalam apa yang sering disebut sebagai strategi intensive. Disebut demikian karena strategi-strategi ini dalam implementasinya memerlukan usaha-usaha intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan produk-produk yang ada.
Ø  Market penetration strategy. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Strategi ini dapat diimplementasikan baik secara sendiri-sendiri atau bersama dengan strategi lain untuk dapat menambah jumlah tenaga penjual, biaya iklan, items untuk promosi penjualan, dan usaha-usaha promosi lainnya. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal. Hal ini dapat dilakukan jika pasar belum jenuh, pangsa pasar pessaing menurun, korelasi yang positif antara biaya 4P pemasaran dan sales serta kemampuan untuk bersaing yang meningkat.
Ø  Market development strategy. Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Dalam perspektif global, pengembangan pasar berskala internasional sudah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Namun,, industry-industri tertentu akan menghadapi kesulita dalam bersaing pasar local. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk memperbesar pangsa pasar. Hal ini dapat dilakukan jika memiliki jaringan distribusi, terjadi kelebihan kapasitas produksi, pendapatan laba yang sesuai dengan harapan, serta adanya pasar yang baru atau pasar yang belum jenuh.
Ø  Product development strategy. Strategi ini merupakan startegi yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasikan produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang. Strategi ini biasanya memerlukan penelitian yang luas dan tajam serta membutuhkan biaya yang cukup besar. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan produk yang sudah ada. Hal ini  dapat dilkukan, jika produk sudah berada pada tahapan jenuh, pesaing menawarkan produk sejenis yang lebih baik, dan lebih murah, memiliki kemampuan untuk mengembangkan produk, dan berada pada industry yang sedang tumbuh.

3)      Kelompok Strategi Diversifikasi
Ada tiga tipe umum strategi diversifikasi yang sudah banyak diketahui dan diimplementasikan, yaitu concentric diversification, horizontal diversification, dan conglomerate diversification. Secara keseluruhan kelompok strategi ini makin lama makin kurang popular, paling tidak dari sisi tingginya tingkat keslitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas perusahaan yang berbeda-beda tersebut.
Ø  Concentric diversification strategy. Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa yang baru tetapi masih saling berhubungan. Jadi, tujuan strategi ini untuk membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika bersaing pada industry yang pertumbuhannya lambat atau decline.
Ø  Horizontal diversification strategy. Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untk ditawarkan pada para konsumen yang ada ada sekarang. Jadi, tujuan startegi ini adalah menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama. Hal in  dapat dilakukan jika produk baru dapat mendukung produk lama, persaingan pada produk lama berjalan ketat dan dalam tahapan mature, distribusi produk baru kepada pelanggan lancar, dan pada tingkat yang lebih dalam bahwa musim penjualan dari kedua produk relative beda.
Ø  Conglomerate diversification strategy. Yaitu strategi dengan menambahkan produk atau jasa yang tidak saling berhubngan. Jadi, tujuan sstrategi ini adalah untuk menambah produk baru yang tidak saling  berhubungan untuk pasar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan, jika industry disektor ini telah mengalami kejenuhan, ada peluang untuk memilki bisnis yang tidak berkaitan yang masih berkembang baik, serta memiliki sumber daya untuk memasuki industry baru tersebut.

4)      Kelompok Strategi Bertahan
Disamping strategi integrative , intensive, dan diversification, perusahaan dapat juga melakukan strategi bertahan yang terdiri atas strategi-strategi joint venture, retrenchment atau liqiudtion.
Ø  Joint venture strategy. Strategi ini merupakan strategi yang popular, yakni dimana terjadi saat dua atau lebih perusahaan membentuk suatu tempore atau konsorsium untuk tujuan kapitalisasi modal. Strategi ini dapat dipertimbangkan dalam hal perusahaan bertahan untuk tidak mau memikul beban-beban usahanya sendirian. Seringkali, dua atau lebih perusahaan sponsor membentuk sebuah organisasi yang terpisah dan telah membagi kepemilikkan ekuitas pada entiras yang baru ini. Jadi, tujuan strategi ini menggabungkan beberapa perusahaan dalam bentuk perusahaan baru yang terpisah dari induk-induknya. Hal ini dapat dilakukan, jika mereka merasa tidak mampu umtuk bersaing dengan perusahaan yang lebih besar, atau bermaksud dalam rangka mendapatkan kemudahan-kemudahan lain.
Ø  Retremenchment strategy. Strategi ini dapat dilakukan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan. Hal ini karena terjadi penurunan penjualan dan laba perusahaan. retrenchment yang kadang-kadang disebut juga sebagai strategi turnaround dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya. Implementasinya, selama proses retrenchment, para ahli strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan biasanya menghadapi tekanan-tekanan dai para pemegang saham, pekerja, dan media massa. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk menghemat biaya agar sales ataupun keuntungan dapat dipertahankan dengan cara  menjual sebagian asset perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan sering mendapatkan kegagalan dalam berusaha padahal sumber daya cukup tersedia, kurang efisien dalam berusaha atau diperlukan reorganisasi internal karena dianggap perusahaan terlalu cepat tumbuh.
Ø  Divestiture strategy. Yaitu menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan. startegi divesture sering berguna dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau menindaklanjuti srtategi akuisis yang telah diputusakan untuk proses selanjunya. Divestiture dapat berupa bagian dari strategi retrenchment untuk mengganti aktivitas perusahaan lainnya. Jadi, implementasi dari strategi ini adalah misalnya dengan menjual sebuah unit bisnis. Hal ini dapat dilakukan jiak suatu unit bisnis sudah tidak dapa dipertahankan keberadaannya karena, misalnya, terus merugi dan berdampak kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Ø  Liquidation strategy. Yaitu  menjual seluruh asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya. Strategi liquidation merupakan suatu pengakuan dari suatu kegagalan. Bagaimanapun juga, mungkin lebih baik menghentikan operasi perusahaan daripada meneruskannya akan tetapi nanti rugi besar. Jadi, startegi ini bertujuan untuk menutup perusahaan. hal ini dapat dilakukan jiak perusahaan sudah tidak dapat dipertahankan keberadaannya. Dengan menjual harta perusahaan, maka pemegang saham akan dapat memperkecil keugiannya.

b.      Cara Menentukan Startegi Utama
Menurut Fred R. David, cara menentukan strategi utama adalah dengan melakukan tiga tahapan kerangka kerja denga matriks sebagai model analisisnya. Perangkat atau alat yang berbentuk matriks-matriks itu telah sesuai dengan segala ukuran dan tipe organisasi perusahaan, sehingga alat tersebut dapat dipakai unutk membantu para ahli strategi dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih startegi-strategi yang paling tepat.
Ø  Tahap 1 dari kerangka kerja perumusan strategi kerja perumusan startegi ini trdiri dari tiga macam matriks, yaitu EFE MatrixIFE Matrix, dan CP Matrix. Ketiga matrix ini disebut juga sebagai Input stage, karena ia bertugas menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi-strategi.
Ø  Tahap 2 disebut sebagai matching stage, berfokus pada pembangkitan startegi-startegi alternatif yang dapat dilaksanakan melalui penggabungan factor eksternal dan internal yang utama. Teknik-teknik apada tahap 2 ini mencakup TOWS/SWOT MatrixSPACE MatrixBCG MatrixIE Matrix, dan Grand Strategy matrix.
Ø  Tahap 3 disebut sebagai Decision Stage, hanya terdiri dari suatu teknik yaitu Quantitative Startegic Planning Matrix. QSPM ini menggunakan input informasi dari tahap 1 untuk mengevaluasikan secara objektif strategi-strategi alternatif hasil dari tahap 2 yang dapat diimplementasikan, sehingga ia memberikan sutu basis objektif bagi pemilihan strategi-strategi yang paling tepat.