Sunday 28 September 2014

MENYAKINI KUASA YESUS











Nama Minggu : XV DUNG TRINITATIS
Topik               : Porsea Di Huaso Ni JESUS


Epistel Hesekiel 18: 1-4+25-32  Setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya
 Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: 
2 "Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini   di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu? 
3 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran ini lagi di Israel. 
4 Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.
25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? 
26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. 
27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. 
28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. 
29 Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat? 
30 Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. 
31 Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? 
32 Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"


Khotbah Matius 21: 23-32 Konteks Pertanyaan Mengenai Kuasa Yesus
23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa   manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 
24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 
25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 
26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.  
27 Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Dan Yesuspun berkata kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."
Perumpamaan tentang dua orang anak
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.  
29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 
30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 
31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai   dan perempuan-perempuan sundal   akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 
32Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran   kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai   dan perempuan-perempuan sundal   percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal   dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

Sunday 7 September 2014

MENONIT (MISI RUSIA DI TANAH BATAK

Sebuah keunikan terjadi di Tanah Batak. Jika di Eropa, sejak reformasi Marthin Luther, kaum Anababtis di musuhi dan dianiyaya, maka di Tanah Batak aliran ini, terutama dari kelompok Menonit, bekerja leluasa bersama pekabar-kabar Injil dari RMG. Kerjasama itu tidak hanya dalam pekerjaan penginjilan melainkan sejak masa pendidikan, beberapa pekabar Injil Menonit yang bekerja di Tanah Batak merupakan lulusan Seminari Barmen.

Dengan demikian metode kerja mereka tidak berbeda dengan Pekabar Injil RMG. Selain itu ada lagi fakta sejarah yang unik bahwa, meskipun berada dibawah naungan Lembaga Sending Belanda, seluruh Pekabar Injil Menonit yang bekerja di Tanah Batak berasal dari Rusia. Misi Menonit pertama di Tanah Batak dilakukan oleh Heinrich Dirks (1842-1915). Dirks lahir di penampungan pengungsi Menonit Molotschna di Gnadenfield, Ukraina. Dirks merupakan orang Menonit Rusia pertama yang memperoleh pendidikan Pekabaran Injil di Seminari Barmen dari 1862-1866. Dia juga belajar bahasa Melayu, Jawa, Belanda dan Inggris di Amsterdam. Kedatangannya ke Sumatera disponsori oleh Persekutuan Misi Menonit Belanda atau Doopsgezinde Zendings Vereeniging (DZV). Bersama istrinya Agnes Schroder, Dirks memulai pekabaran injil di Pakantan Mandailing tahun 1871. Seperti Nomemsen, Dirks membuka perkampungan Kristen di desa Hutabargot. Disana dia membaptiskan tiga orang anggota keluarga pemimpin desa tersebut.

Kendati mengambil miodek pekabaran injil RMG yang mendirikan sekolah dan rumah sakit untuk mendukung penginjilan, pekerjaan Dirks nampak tidak terlalu berkembang. Dalam sepuluh tahun dia hanya membaptis 125 orang, mungkin akibat kuatnya Islam di Mandailing. Pada tahun 1881 Dia meninggalkan Pakantan dam kembali ke Ukraina. Selanjutnya Jemaat Pekantan diasuh Tilleman Ernst Irie, pekabar injil RMG, sedangkan ke Muara Sipongi DZV mengirim Nikolai Wiebe. Semasa pelayanan Irie dan Wiebe itulah Hester Needham, seorang pekabar injil perempuan Inggris yang bekerja untuk RMG, bekerja di Mandailing, Pekerjaan ke Tiga orang ini dapat dilihat sebagai bentuk kesepahaman dan kerja sama antara RMG yang Lutheran dan DZV yang Menonit.
,
Irie berada di Pakantan sampai tahun 1888 sebelum digantikan orang Rusia lainnya, Gerhard Nikkel, pada1901 Nikkel di gantikan oleh Johann Thiessen yang menyatukan Jemaat Pakantan dan Muara Sipingo hingga 1909. Thiessen (1869-1953), yang berasal dari rusia selatan adalah Figur istimewa dalam sejarah Gereja di Tanah Batak, karena 2 hal:
1. Dialah yang mengenalkan budidaya Kopi jenis Arabica di Pakantan, Thiessen berjasa mendirikan Mandailing sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia.
2. Oleh sebab-sebab perbedaan pandangan Theologis, Thiessen kemudian meninggalkan Gereja Menonit tahun 1921 dan menyebarkan aliran Pinkster atau Pantekosta. Aliran ini belakangan mengorganisasikan diri dalam Gereja Pantekosta Indonesia (GPDI). Aktivitas Pinkster di Tanah Batak sejak Tahun 1930-an cukup menggangu pelayanan HKBP. Tidak mengherankan dalam Konfessi 1951 HKBP menyatakan Pinkster sebagai aliran yang mengancam ajaran HKBP.

Para Pekabar Injil Menonit lainnya sesudah Thiessen adalah David Dirks, putera Heinrich Dirks, Peter Lowen dan Peter Nachtigal, yang melayani hingga meninggal pada tahun 1928. Sepeninggal Nachtigal pelayanan Menonit di Pakantan, Muara Sipingo, Kotanopan, Penyabungan dan Hutagodang diserahkan kepada RMG.

Anggota jemaat yang tidak mau bergabung dengan RMG membentuk Perkumpulan Menonit Protestan  Indonesia dipimpin Zacharias Sahata, Pendeta yang ditahbiskam oleh Nachtigal. Belakangan jemaat itu bergabung ke dalam Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA). Jemaat Menonit tidak pernah menjadi jemaat besar, sepeninggal Nachtigal jumlah mereka diperkirakan hanya 470 orang dan tahun 1950 menyusut menjadi 150 orang, kebanyakan dari mereka kembali memeluk Agama Silom.

DIUTUS UNTUK MEMBERITAKAN PERTOBATAN

NAMA MINGGU : MINGGU XII DUNG TRINITATIS
TOPIK                   : DI SURU MAMARITAHON HAMUBAON NI ROHA ( DI UTUS UNTUK                                   MEMBERITAKAN PERTOBATAN )
MINGGU              : 07 September 2014


Epistel Roma 13 : 8-14
Konteks Kasih adalah kegenapan hukum Taurat
8 Janganlah kamu berhutang apa-apa  kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. 
 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini   dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul  dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
 10  Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia  , karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. 
11  Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba  bagi kamu untuk bangun dari tidur.   Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
12  Hari sudah jauh malam  , telah hampir siang.   Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan   dan mengenakan perlengkapan senjata   terang! 
13Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan,   jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
 14  Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus  sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu   untuk memuaskan keinginannya.

Khotbah Yehezkiel 33 : 7-11
Konteks Tugas Yehezkiel Sebagai Penjaga
 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga   bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku,  peringatkanlah mereka demi nama-Ku.
  Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati!   --dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya  dari padamu. 
 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat,   ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.
 10  Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum Israel: Kamu berkata begini: Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami hancur;   bagaimanakah kami dapat tetap hidup?
 11  Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik  , melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup.   Bertobatlah,   bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?