Sunday 26 February 2017

Bertobat dan Bersukacita

 Bertobat dan Bersukacita
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya ... baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya (Yesaya 55:7)


Seorang wanita kristiani menanyakan kabar saudara seimannya. Dengan senyum lebar pria itu menjawab, "Saya sedang bertobat dan bersukacita, Saudariku!"
Saya yakin pria ini berjalan dalam roh pertobatan. Setiap hari ia mengakui dan berbalik dari dosanya, serta bersukacita dalam pengampunan Allah.
Karena pertobatan sejati melibatkan ratapan, kita mungkin lupa bahwa pertobatan menuntun kita pada sukacita. Ketika pertama kali bertobat dan menjadi orang percaya, kita mengalami sukacita besar. Namun, bila kemudian kita memilih untuk hidup di dalam dosa yang tak diakui, sukacita itu pun akan hilang.
Daud percaya sukacitanya dapat dipulihkan. Setelah mencurahkan perasaan dalam doa untuk memohon pertobatan dari Allah, dengan rendah hati Daud memohon, "Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu" (Mazmur 51:14). Saat berbalik kepada Tuhan, Daud memperoleh tujuan hidupnya kembali: "Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu" (ayat 15). Melalui iman kepada Allah Maha Pengampun dan penuh belas kasihan, Daud mulai bersukacita kembali dalam keselamatannya (ayat 16,17).
Apakah Anda terkadang kehilangan sukacita atas keselamatan karena gagal mengatasi dosa? Jika Anda mengakuinya, Allah akan mengampuni Anda (1 Yohanes 1:9). Dia akan memulihkan sukacita Anda dan membantu mengatasi dosa yang meresahkan Anda. Inilah makna menjadi orang kristiani yang "bertobat dan bersukacita" --Joanie Yoder

Sunday 12 February 2017

ALLAH MEMEGANG KENDALI JADI KITA TIDAK PERLU TAKUT

ALLAH MEMEGANG KENDALI
JADI KITA TIDAK PERLU TAKUT
Topik: Jaminan/Keraguan
Ahli Perubahan
                Nats: Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus anak-Nya, yang lahir dari seorang  perempuan  dan takluk kepada hokum Taurat (Galatia 4:4). Para anggota Asosiasi  Manajemen Perubahan jarang diminta bergabung dengan perusahaan-perusahaan sukses. Sebaliknya, para professional terampil tersebut diminta nasihatnya oleh banyak perusahaan yang tidak sehat untuk membantu usaha mereka agar tetap bertahan.
                Kebutuhan akan perubahan dramatis seperti itu terdapat juga dalam masyarakat. Orang-orang yang dapat membalikkan pusaran kemerosotan dalam kehidupan seseorang, dalam suatu hubungan, atau sebuah kelompok, akan senantiasa dibutuhkan.
                Namun, bagaimana dengan mengubah dunia? Banyak orang mengatakan bahwa hanya Allah yang dapat melakukannya. Dan untuk itulah Dia telah mengutus anak-Nya. Alkitab menggambarkan pusaran kemerosotan manusia itu dengan mengatakan bahwa seluruh dunia telah terkurung dan “takluk” oleh  dosa (Galatia 3:22:4:3)
                Yesus telah datang ke dunia yang kehilangan pengharapan “Untuk menebus mereka, yang takluk kepada hokum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (ayat 4:5). Perubahan pribadi kita dimulai ketika kita menerima tawaran Allah akan hidup kekal dalam kristus dan menerima Roh-Nya di dalam hati (ayat 6). Kita tidak hanya diberi seperangkat aturan baru dan menyingkirkan peraturan kita sendiri yang telah kita anut, namun lebih dari itu, kita juga diangkat menjadi keluarga Allah.
                Yesus kristus adalah ahli perubahan yang terbaik. Dia ahli mengatasi kasus-kasus yang mustahil . Apakah Anda ingin mengundang-Nya masuk ke dalam hidup anda hari ini?

Oleh: David McCasland