Saturday 5 October 2013

PERTEMUAN 2 HAKIKAT AGAMA DAN PELEMBAGAAN AGAMA: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PENDIDIKAN TINGGI

                               HAKIKAT AGAMA DAN PELEMBAGAAN AGAMA.
Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami tentang Pengertian, Konsep, Teori dan Manfaat dari agama bagi kehidupan manusia.
Sub Kompetensi :
 1.Mengerti tentang defenisi agama.
 2.Mengerti agama lapis atas
 3.Mengerti agama lapis bawah
 4.Mengerti manfaat agama bagi kehidupannya.
 5.Memahami pentingnya pengorganisasian agama.

 1.Pengertian dan Istilah Agama.
 Dalam bahasa Sansekerta, agama berasal dari istilah “gama” yang artinya jalan atau tindakan atau keberangkatan. Agama juga berarti ilmu atau pengetahuanatau pelajaran atau norma atau hukum. Agama adalah suatu jalan atau tindakan praktis yang berkaitan dengan ajaran suatu pengetahuan atau ilmu.Dalam bahasa Latin dikenal dengan istilah religo yang artinya mengikat,menambat,menjalin, menganyam. Istilahreligio berhubungan dengan hati nurani, batin, perasaan, dankeyakinan. Agama adalah seseorang yang dengan sadar, mengikatkan atau menyangkutkan dirinya dengan Yang Maha Kuasa. Bahasa Latin ini kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi religion. Namun religion lebih dikaitkan dengan arti tabu,larangan,pantangan yakni pengekangan diri, pengendalian diri dalam kaitannya dengan suatu sistemkepercayaan,ibadah.


 2. Asal-usul Agama Manusia adalah mahkluk kodrati dan adikodrati. Secara kodrati, manusia selalu berjuang untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Secara adikodrati, manusia selalu berjuang berhubungan dan mencari Yang Mutlak yaitu Tuhan. ada beberapa teori tentangkemunculan agama, seperti:
a.E.B. Tylor. Ia mengatakan bahwa agama tertua di muka bumi ini adalah animismeYaitu kepercayaan akan adanya mahkluk halus atau roh-roh yang mendiami alam semesta ini. Fenomena ini merupakan bentuk awal dari agama.
 b.R.R. Marret. Ia mengatakan bahwa agama tertua ada pra-anismisme yaitu dynamisme .Manusia merasa rendah diri, dan takut akan gejala-gejala alam, benda-benda gaib.
 c.W. Schmidt. Ia mengemukakan bahwa, agama asli adalah pra animisme bukan dynamisme, melainkan monotheisme, yaitu kepercayaan terhadap satu oknum atau zattertinggi, Ilahi.
 d.Jhon Calvin dan Agustinus. (Tokoh Reformasi Gereja). Mereka mengemukakan, bahwaagama adalah semen religionis, artinya dalam diri setiap manusia terdapat perasaan ingin berhubungan dengan Yang Maha Kuasa. Manusia selalu cenderung ingin mencari Tuhan. Dalam diri manusia terdapat perasaan yang suci untuk mengenal dan mencari Tuhan. Dari berbagai pendapat di atas, agama terbagi menjadi dua lapis, yakni agama lapis atas dan agama lapis bawah. Agama lapis atas,adalah agama yang dinyatakan melalui pewahyuan (revealed religion). Dalam bahasa Ibrani disebut syamayim, artinya langit, sorga,atas, tinggi. Agama yang diwahyukan oleh Tuhan dari sorga. Agama samawi meliputi, agamaYahudi, agama Kristen dan agama Islam. Agama-agama samawi adalah agama monoteisme,yaitu percaya pada satu Tuhan.Agama lapis bawah, didasarkan pada penghayatan adanya Yang Maha Kuasa melalui ciptaan yang ada, yakni segala mahkluk, roh, benda di alam raya. Dari pengertian ini munculapa yang disebut agama alamiah. Yang meliputi: animisme: kepercayaan bahwa dalam dunia ini adanya roh-roh berkuasa. Roh orang mati, roh gaib. Dynamisme, kepercayaan tentang adanya roh-roh yang menghuni benda-benda tertentu, seperti keri, tempayan,pohon, batu, gunung, dll. Polyteisme, kepercayaan kepada ada banyak tuhan.


 3.Hakikat, sifat dan manfaat Agama Ketika berbicara tentang agama, kita dapat mengatakan bahwa yang membedakan manusia dengan binatang adalah agama. Manusia mengenal agama sedangkan binatang tidak mengenal agama. Kemunculan agama hampir seumur kehadiran manusia. Sejak awal manusia ada, sudah terikat pada praktek agama. Itu berarti agama sangat mempengaruhi pola hidup manusia, mengarahkan manusia, dan memberi warna hidup manusia dalam berbudaya secara universal. Emille Durkheim, mengatakan agama adalah fakta sosial yang obyektif dan merupakan fenomena otonomi. Objektifitas meliputi 3 karakter: Pertama, agamamempunyai sifat pewarisan, kedua, dalam masyarakat tertutup, agama bersifat umum,kolektif. Ketiga, agama merupakan kewajiban, meskipun tidak ada paksaan.


 4.Proses Pelembagaan Agama. Dalam kehidupan manusia terdapat dua lapis kehidupan, yaitu kehidupan duniawi ( profane) dan kehidupan rohani (supranatura). Dua lapis ini sangat berbeda, namun sangat berkaitan, saling mempengaruhi. Itulah sebabnya manusia selain mencari sesuatu yang jasmani tetapi juga sesuatu yang supranatural. Semuanya itu dalam rangka pencarian makna hidup.Agama adalah pencarian manusia akan Yang Suci. Pencarian akan Yang Ilahi ditandai dengan simbol-simbol seperti hormat dan kagum kepada “yang luar biasa”. Perkembangan dari sikap hormat dan kagum ini berkembang menjadi ibadah. Kemudian muncullahseperangkat praktek-praktek; lahirlah teologi, serta organisasi keagamaan. Proses pelembagaan suatu agama terjadi dari pengalaman perorangan yang tersebar secara tradisional, yakni pribadi-keluarga-komunitas desa. Terjadinya pelembagaan-pelembagaan secara profesional, muncul tokoh, bentuk organisasi, pembagiantugas, dst.

No comments: