Sunday 15 February 2015

SINAGOGE


SINAGOGE
Kata sinagoge merupakan terjemahan langsung dari kata Yunani synagoge. Kata synagoge mempunyai 3 pengertian.
Pertama dimengerti sebagai sebuah pertemuan. Pengertian ini adalah secara umum, yang menekankan pada adanya pertemuan prang-orang.
Kedua, dimengerti sebagai jemaat atau perkumpulan umat. Dalam pengertian yang kedua ini ada satu pemakaian secara negatif, yaitu menunjukkan pada jemaah iblis, seperti yang tertulis dalam Wahyu 2:9; 3:9. Tetapi, secara umum pengertian yang kedua ini menunjukkan pada perkumpulan umat Tuhan.
Ketiga, dimengerti sebagai tempat pertemuan umat Tuhan. Pengertian yang ketiga inilah yang banyak dijumpai di perjanjian baru, khususnya di dalam keempat injil dan kisah para rasul. Di perjanjian lama, kata yang menunjukkan persamaan dengan pengertian yang ketiga ini adalah kata mo’ed yang hanya terdapat di Mazmur 74:8. Gambar inzet kali ini menampilkan sisa-sisa sinagoge yang terdapat di Kapernaum, di mana seringkali di hubungkan dengan pelayanan Yesus. Sedangkan gambar yang ada ditengah halaman ini merupakan sketsa dari sinagoge secara kesulurahan yang umum didirikan pada abad pertama dan abad kedua.
Sedikitnya data di PL mengenai kata yang menunjukkan pada pengertian tempat pertemuan umat Tuhan tersebut, menjadikan sejarah tentang asal mula sinagoge tidak dapat dipastikan. Di perkirakan bahwa sinagoge mulai didirikan setelah mereka kembali dari pembuangan.
Yang menarik untuk diperhatikan dari sinagoge dalam arti tempat ini adalah fungsinya. Ada tiga fungsi sinagoge, yaitu sebagai tempat ibadah, pendidikan dan pemerintahan untuk kehidupan masyrakat umum. Ibadah yang dilakukan di sinagoge biasanya meliputi tiga hal, yaitu waktu untuk berdoa, waktu pembacaan Kitab Suci dengan bagian yang akan diajar membaca dan  mempelajari hukum yang berlaku, yaitu hukum taurat. Orang dewasa juga terus bisa belajar di sinagoge (Yoh. 18:20). Di Sinagoge juga dilakukan penghukuman bagi mereka yang membuat kesalahan dengan cambuk (Mat. 10:17). Bahkan jika kesalahan itu dianggap fatal, maka mereka akan menghukum lebih berat lagi, yaitu pengucilan (Yoh. 9:22; 12:42; 16:2). Ada seorang yang mengepalai sinagoge, seperti Yairus (Markus 5:22). Terlepas dari kelemahan-kelemahan dasar orang yahudi, tetapi dengan adanya sinagoge, maka kehidupan mereka secara umum teratur.
Dengan tidak bermaksud supaya kembali kepada sistem dan kegiatan sinagoge, tapi yang dilakukan orang Yahudi di Sinagoge bisa menjadi contoh bagi orang percaya. Hendaknya gereja menjadi tempat bagi orang percaya untuk bertumbuh di dalam Iman kepada Tuhan Yesus melalui pembacaan dan pemahaman Firman Tuhan. Hendaknya gereja juga menjadi tempat belajar bagi semua jemaat Tuhan, tidak hanya belajar firman Tuhan tetapi juga untuk hal-hal yang dibutuhkan di dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Dan juga hendaknya kebenaran dan keadilan ditegakkan di Gereja Tuhan. Dengan demikian Gereja akan menjadi tempat yang bermanfaat bagi banyak orang.

No comments: